Minggu, 05 Januari 2014

Hakikat psikologi komunitas

Diposting oleh Unknown di 12.09 0 komentar

 

DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNITAS
Berasal dari dua kata :
Komunitas: orang-orang yang berada pada suatu wilayah geografis tertentu, dan berkonotasi kelompok, bertetangga, dan memiliki struktur yang luas
Psikologi: adalah ilmu yang memiliki perhatian pada unsur individual, seperti: kognisi, motivasi, perilaku, perkembangan, dan proses-proses yang saling berhubungan diantara konsep-konsep tersebut
Apakah antara konsep “psikologi” dan “komunitas” merupakan istilah yang saling berlawanan?
 
PERGANTIAN PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI KOMUNITAS
Yang dimaksud PERGANTIAN/SHIFT adalah fokus dari psikologi komunitas bukannya pada individu itu sendiri melainkan hubungan antara individu dengan struktur sosialnya
Dalam buku ini dicontohkan dalam empat pergantian perspektif, yaitu tentang homelessnes (tuna wisma), situasi kehidupan yang digambarkan sebagai system-dependent dan nilai kemandirian (self-reliance) dan bagaimana para profesional dunia memiliki perhatian yang lebih pada gejala individual, dan bukannya hubungan antara kehidupan individu dengan komunitasnya
Self-Reliance
Self-reliance (kemandirian) adalah nilai inti pada sebagian besar masyarakat di Amerika dan masyarakat dengan budaya kapitalisme dan individualisme
Orang yang Self-reliance memiliki ciri-ciri : memperhatikan (take-care) diri sendiri, pengambilan keputusannya independen, dan menghindari ketergantungan pada pihak lain.
Kenyataan masyarakat di dunia, semua orang itu tergantung pada orang lain.
Masalahnya : bila individu ini mengalami masalah seperti sakit, atau problem-problem pribadi.
Psikologi komunitas memiliki perhatian pada bagaimana mengembangkan COPING terhadap masalah pribadi ini sehingga mereka bisa adaptasi
Tahapan aplikasi dalam memecahkan problem sosial
Pergantian perspektif juga harus terjadi pada psikologist bidang komunitas memandang proses perubahan dalam komunitas
First-order-change: adalah mencoba mengatasi masalah tidak pada pokok persoalan. Contoh: Anak yang bermasalah dikeluarkan dari sekolah.Masalah perumahan diselesaikan dengan semangat cari kerja
Second-order-change: akan mengubah hubungan antara individu dalam setting kehidupannya. Asumsinya setting akan memiliki fungsi dalam menyelesaikan masalah individu
Pergantian perspektif juga harus terjadi pada psikologist bidang komunitas memandang proses perubahan dalam komunitas
1. First-order-change: adalah mencoba mengatasi masalah tidak pada pokok persoalan. Contoh: Anak yang bermasalah dikeluarkan dari sekolah.Masalah perumahan diselesaikan dengan semangat cari kerja
Second-order-change: akan mengubah hubungan antara individu dalam setting kehidupannya. Asumsinya setting akan memiliki fungsi dalam menyelesaikan masalah individu
2. COLLABORATION AND COMMUNITY STRENGTHS: Psikologist bekerja dalam masyarakat sebagai ahli, peneliti, klinisi, konsultant, dan peran lain yang sama.
RESPECT FOR HUMAN DIVERSITY: Memahami individu dalam keragaman sangat dibutuhkan agar tidak memaksakan nilai dan merusak nilai dalam masyarakat
3. EMPIRICAL GROUNDING: seorang psikologist komunitas melakukan tugasnya sebagai participant-conceptualizer
SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNITAS
Psikologi Komunitas memiliki akar yang kuar dari budaya AS.
Budaya ini sangat individualisme, dimana unsur individu (kadang keluarga) memiliki peran yang sangat dominan dalam komunitas yang lebih luas.
Individualisme memiliki dua bentuk :
1. Utilitarian
Ekspresif
Kelemahan individu : blaming the victim yang melihat aspek individu sebagai penyebab dari problem personal. Misalnya: kemiskinan karena malas
2. INDIVIDUALISME MODERAT
Individualisme menjadi moderat ketika munculnya tradisi budaya lain.
Tiga tradisi yang mempengaruhi pemikiran
1. Citizen partisipation
2. Religion and spirituality
3. Liberation (kebebasan)
Salah satu alternatif pandangan untuk memahami individualisme adalah pembedaan Ryan (1994) tantang orientasi nilai fair play dan fair share
PENGARUH INDIVIDUALISME TERHADAP PSIKOLOGI
Individualisme memiliki pengaruh terhadap perspektif psikologi terutama dalam hal penyempitan fokus kajian yang lebih individualis daripada individu dalam konteks
Contoh:
Kenakalan remaja lebih dilihat sebagai akibat remaja yang memiliki karakter kepribadian yang salah, bukannya melihat karakter kepribadian dalam setting sosial
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL-POLITIK
HIPOTESIS LEVINE AND LEVINE tentang perubahan sosial-politik masyarakat AS akan mempengaruhi keyakinan tentang problem-problem sosial dan tindakan untuk mengatasi problem tersebut.
Ada dua era waktu dalam sejarah Amerika:
PROGRESSIVE TIME. Pada era ini penjelasan lingkungan terhadap masalah sosial lebih tepat untuk mengatasi masalah sosial
CONSERVATIVE TIME. Pada era ini penjelasan individualistik lebih tepat untuk menyelesaikan masalah sosial
Periode 1890-1914
Adalah Progressive Time
Problem sosial hampir mirip dengan situasi saat kini
Problem yang terjadi saat itu antara lain: masalah perumahan, problek psikologi klinis, kontrol kelahiran dan gerakan kesehatan ibu, dan masalah hak asasi.
Periode 1919-1932
Adalah conservative time.
Masalah sosial dialamatkan dan disebabkan oleh individu.
Penyebabnya : gerakan eugenics dan tes inteligensi
Periode Pasca Perang Dunia II
Munculnya kesadaran pentingnya psikologi komunitas
Ada 4 tekanan yang membutuhkan perhatian
Preventive perspective gangguan psikologi dan problem kehidupan
Reformasi dalam pemeliharan kesehatan mental sebagai akibat perang
Munculnya action research dan dinamika kelompok
Dampak munculnya gerakan-gerakan dalam perubahan sosial seperti: tuntutan hak-hak sipil, feminisme, lingkungan, dan gerakan hak guy dan lesbian
Swamscott Conference tahun 1965
Psikologi Komunitas menjadi studi
Konsep psikologist komunitas sebagai participant-conceptualizer
Periode 1960-an dan 1970-an
Psikologi komunitas membedakan diri dengan kesehatan mental komunitas dalam bidang kajiannya
Keterbatasan dana pemerintah dalam menangani masalah sosial mulai tampak dan mengakibatkan perubahan kebijakan dalam menangani masalah sosial
Psikologi komunitas lahit di Amerika Latin dengan perhatian lebih pada masalah keadilan sosial
Bidang kajian lebih jelas lagi ketika ada Austin Conference tahun 1975
Ada 4 Trend dalam Psikologi Komunitas
Prevensi dan promosi kompetensi
Community-building, Citizen partisipation dan empowerment
Human Diversity
Adventuresome research
Perkembangan PK Dewasa Ini
Pada beberapa negara, termasuk AS, psikologi komunitas bekerja dalam conservative social context.
Perubahan dari periode progresif ke periode konservatif ini sejalan dengan analisis Levine and Levine.
Dalam pertumbuhannya, saat ini masalah komunitas lokal menjadi perhatian dalam psikologi komunitas

Manfaat & Tujuan BK Karir

Diposting oleh Unknown di 12.04 0 komentar
Tujuan Bimbingan Karier
Sesuai dengan paket yang disediakan oleh depdikbud, berdasarkan pada kurikulum 84, maka tujuan daripada Bimbingan Karier adalah :
1. Individu dapat menilai dan memahami diri
2. Individu dapat memahami nilai-nilai yang ada dan hidup dalam
masyarakat.
3. Individu dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat bakatnya, mampu mengembangkan sikap positip terhadap dunia    kerja, hubungan dengan masa depan dan mengetahui jenis-jenis pendidikan/latihan yang berguna untuk pekerjaan tertentu.
4. Individu dapat mengetahui dan menemukan hambatan-hambatan yang ada dalam dirinya dan lingkungannya, dan diharapkan dia mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Individu dapat menyadari akan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
6.Individu dapat merencanakan masa  depan sehingga dapat    memperoleh karir dan kehidupan yang dicita-citakan.


C. Pentingnya Bimbingan Karier di Sekolah
    Betapa pentingnya pemberian Bimbingan Karier di Sekolah dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Adanya kebutuhan individu untuk bekerja sesudah ia menyelesaikan sekolah.
2. Adanya kebutuhan individu terhadap Bimbingan Karier dilihat dari aspek finansial (lebih cepat bekerja lebih dapat mengatasi problem yang disebabkan masalah keuangan).
3. Mengurangi kemungkinan ketidakcocokan dalam dunia pekerjaan.
4. Adanya keuntungan yang bersifat ekonomis dari pemberian Bimbingan Karier.
5. Adanya pengurangan perpindahan jabatan melalui Bimbingan Karier.
6. Bimbingan Karier dapat dipakai sebagai alat untuk merealisir potensi individu.
7. Bimbingan Karier dapat memberikan keuntungan kepada individu dilihat dari aspek kesehatan.
8. Bimbingan Karier dapat memberikan nilai-nilai pribadi dan sosial kepada individu.
9. Adanya Bimbingan Karier dapat dipandang sebagai petunjuk adanya kesadaran akan kebutuhan.
10. Bimbingan karier menjawab terhadap kebutuhan hidup yang berkembang.
11. Makin kompleknya struktur jabatan dan masyarakat, menuntut seseorang mengembangkan karier sejak awal.
12. Perubahan teknologi yang cepat menuntut individu mampu menyesuaikan dan menanggapinya.
13. Kebutuhan untuk training sebelum  masuk dalam suatu jabatan.
D. Ruang Lingkup Dari Bimbingan Karier
Beberapa pokok persoalan yang termasuk dalam ruang lingkup bimbingan karier antara lain:
1. Analisis terhadap individu
Bimbingan karier adalah untuk orang normal yang perlu di analisis untuk diarahkan. Tanpa pengetahuan tentang dirinya, tidaklah mungkin individu memperoleh pekerjaan yang sesuai.
Analisis diri terdiri dari :
1.    latar belakang keluarga.
2.    Latar belakang pendidikan atau sekolah
3.    Latar belakang pengalaman kerja
4.    Kesehatan jasmani dan psikisnya dan cacat
5.    Kepribadian dan sikap
6.    Kemampuan,bakat dan prestasi belajar
7.    Cita-cita atau pandangan hidup
8.    Umur dan jenis kelamin
9.    Hambatan-hambatan yang dialami
 2. Analisis terhadap lingkungan
-Masyarakat tempat individu tinggal
-Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
-Sosial ekonomi masyarakat
-Lapangan kerja di masyarakat
3. Placement
Salah satu fungsi bimbingan karier adalah memberikan pengarahan kepada siswa pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya.
Aktivitas kelompok:
4. Aktivitas Kelompok
Cara-cara memberikan bimbingan karier melalui kelompok.
5. Konseling karier
Dalam bimbingan karier diperlukan adanya konseling untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghadapi problem jabatan yang akan dimasukinya kelak.
6. Analisis terhadap jabatan
Informasi jabatan yang berisi tentang data, tentang jabatan struktur dan organisasi jabatan, klasifikasi jabatan, persyaratan jabatan, prosedur masuk, pembagian tugas, kesempatan training, jaminan social, kesehatan hari tua, sistem penggajian, kemungkinan untuk berkembang, dan lain-lain.
E. Implikasi Bimbingan Karier Terhadap Pendidikan Dan Masyarakat
1. Bagi administrasi sekolah perlu mengembangkan dasar-dasar bimbingan karier. Tanpa pengertian dasar tidak akan tepat dan efektif dalam mengorganisir, mengadministrasi, dan mengevaluasi dari pada program bimbingan karier.
2. Bagi koordinator BK, ada kebutuhan untuk mengerti dari padaperanan yang harus dimainkan oleh bimbingan karier dalam program keseluruhan dari pada BK, dan dapat mengerti aktivitas-aktivitas yang diperlukan agar BK dapat berperan lebih aktif.
3. Bagi guru-guru dan personil yang terlibat dalam aktivitas bimbingan karier, maka kebutuhan untuk mengerti secara jelas fungsi tiap-tiap orang dan kompetensi yang diperlukan dalam suatu jabatan adalah sangat penting demi keberhasilan bimbingan karier

Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif

Diposting oleh Unknown di 11.58 0 komentar




CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
KUALITATIF
KUANTITATIF
Frase yang berkaitan dengan pendekatan
etnografis
eksperimen
dokumentasi
data keras
penelitian lapangan
perpektif luar
data lunak
empiris
interaksi simbolis
positivis
perspektif dalam
fakta sosial
naturalistik
statistik
etnometodologis
metode ilmiah
Deskriptif

pengamatan pelibatan

fenomenologis

aliran Chicago

riwayat hidup

studi kasus

ekologis

naratif

interpretatif



Konsep penting yang berkaitan dengan pendekatan
makna
variabel
pemahaman akal sehat
opersional
penggolongan
reliabilitas
definisi situasi
hipotessis
kehidupan sehari-hari
validitas
tatanan negosiasi
signifan secara statistik
proses
replikasi
pemahaman
prediksi
tujuan  praktis

konstruksi sosial
teori dasar
Nama yang berkaitan dengan pendekatann
Max Weber
Emile Durkheim
Charles Horton Cooley
Fred Kerlinger
Harold Garfinkel
Edward Thorndike
Margaret Mead
Robert Bales
W.I Thomas
Donald Chambell
Everelt Hughes

Ervng Golfman

Herbert Blumer

Afiliasi Teoritis
interaksi simbolis
fungsionalisme struktural
etnometodologi
realisme, positivisme
fenomenologi
behaviorisme
kebudayaan
empirisme logis
idealisme
teori sistem
Afiliasi akademis
sosiologi
psikologis
sejarah
ilmu ekonomi
antropologi
sosiologi

ilmu politik
Tujuan
mengembangkan konsep
menguji teori
memerikan realitas ganda
menstabilkan fakta
teori dasar (grounded theory)
deskripsi statistik
mengembangkan pemahaman
menunjukkan hubungan antar variabel

memprediksi

Rancangan
berkembang, lentur, umum
terstruktur, ditentukan di awal, formal, khusus
rancangan sebagai panduan proses penelitian
rencana kerja operasional
Usulan penelitian
singkat
panjang lebar
spekulatif
fokus rinci dan khusus
menunjukkan bidang yang relevan diteliti
prosedur rinci dan khusus
sering ditulis setelah ada data terkumpul
melalui tinjauan pustaka yang substantif
kajian pustaka yang substantif singkat
ditulis sebelum ada datanya
ancangan disebut secara umum
hipotesa dinyatakan
Data
deskriptif
kuantitatif
dokumen pribadi
kode kuantitatif
catatan lapangan
bilangan, ukuran
foto
variabel operasional
kata-kata pelaku sendiri
statistik
dokumen resmi dan artefak

Sampel
kecil
besar
tidak mewakili
berstratifikasi
sampel teoritis
kelompok kontrol
sampel bola salju
tepat, cermat
bertujuan
dipilih acak

kendali kontrol untuk variabel luar
Taktik atau Metode
observasi
eksperimen
observasi partisipasi
observasi terstruktur
tinjauan atas berbagai dokumen
eksperimen semu
wawancara terbuka/berkembang
wawancara terstruktur
penjelasan sumber pertama
survei
Hubungan dengan subyek
empati
ada pembatasan
menekankan kepercayaan
jangka pendek
kesetaraan
ada jarak
subyek sebagai sahabat
subyek-peneliti
hubungan dekat
musiman
Instrumen dan alat
tape recorder
inventori, kuesioner
alat penyalin tulisan
komputer
komputer
indeks, skala, skor tes
Analisa dataa
berkelanjutan
deduktif
model, tema, konsep
dikerjakan selesai pengumpulan data
induktif
statistik
induksi analitis

metode komparatif
Masalah dalam penggunaan pendekatan
prosedur tidak baku
mengendalikan variabel-variabel lain
memakan waktu
mengontorol variabel lain
sulit mereduksi data
reifikasi
reliabilitas
obtrusiveness
prosedur tidak baku
validitas
sulit meneliti populasi besar



blogging

blogging
 

Konselor Note Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Provided By Free Blogger Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates