Minggu, 15 Desember 2013

BKK - Teori Trait and Factor

Diposting oleh Unknown di 21.18 0 komentar


A.    Tokoh teori
Pelopor yang paling terkenal dari teori ini adalah Edmund Griffith (E.G.) Williamson yang lahir pada tanggal 14 Agustus 1900 di Rossville, Illionis, dan meninggal pada tanggal 30 Januari 1979. Teori ini juga menekankan pada pemahaman diri melalui test psikologis dan menerapkan pemahaman tersebut untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh konseli, terutama yang berkaitan dengan pilihan program studi atau bidang pekerjaan.

B.     Konsep teori
Konsep Utama
Menurut teori ini kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald G.Paterson dan E.G.Williamson.

Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and factor, adalah:
1.      Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas yang relative stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.
2.      Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja tertentu.
3.      Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.
4.      Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.
5.      Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri.
TF memiliki tujuan untuk mengajak siswa (konseling) untuk berfikir mengenai dirinya serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. TF dimaksudkan agar siswa mengalami:
• Self-Clarification / Klarifikasi diri
• Self-Understanding / Pemahaman diri
• Self-Acceptance / Penerimaan diri
• Self-Direction / Pengarahan diri
• Sel-Actualization / Aktualisasi diri

Menurut Williamson dalam Fauzan (2004:79) Konseling Trait And Faktor memandang manusia sebagai berikut, diantaranya:  Manusa dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk. 
a.    Manusia bersifat bergantung dan hanya berkembang secara optimal di tengah-tengah masyarakatnya. 
b.    Manusia selalu ingin mencapai hidup yang baik (good life).
c.    Manusia banyak berhadapan dengan banyak pilihan-pilihan yang diintrodusir oleh berbagai pihak. 
d.   Hubungan manusia berkaitan erat dengan konsep alam semesta.
e.    Manusia merupakan individu yang unik.
f.     Manusia memiliki ciri-ciri yang bersifat umum.
g.    Manusia bukan penerima pasif atas pembawaan dan lingkungannya.

Pandangan mengenai manusia yang lainnya munurut Sugiharto (2007) :
Manusia merupakan system sifat atau factor yang saling berkaitan antara satu denga lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan tempramen. Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan factor. Telah banyak dilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan factor. Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk  Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak kejahatan. Menjadi manusia seutuhnya tergantung pada hubungan dengan orang lain. Dari berbagai pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa konseling trait anad factor memandang manusia sebagai makhluk yang berpotensi untuk berbuat baik dan buruk dan dalam perkembangannya manusia dipengaruhi oleh sifat bawaan dan juga pengaruh lingkungan. Sehingga manusia membutuhkan orang lain untuk mengembangkan potensinya secara maksimal terutama dalam pemilihan karirnya.

Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
 Bercorak rasional, kognitif, "Directive Counseling" yang dikembangkan oleh
Edmund Griffith Williamson. Semula konseling vocational, kemudian peduli pada perkembangan total individu,

                     Dasar falsafahnya Personalisme, Termasuk pandangan optimis dalam pendidikan, Konseling dipandang sama dengan pendidikan, tujuan pendidikan juga tujuan konseling.
                     Perhatian utama pada sifat-sifat (traits) yang unik pada setiap individu.
                     Utamakan metode ilmiah, rasional, klinis

Trait adalah :
(1)   kategorisasi untuk mendiskripsikan perbedaan individu dalam bertingkah laku
(2)   prinsip pengatur yang dapat disimpulkan melalui pengamatan perilaku.
(3)   struktur mental sebagai unsur dasar dari kepribadian.
(4)   kepribadian terdiri atas sistem sifat atau faktor yang saling bergantung,


C.     Karakteristik

Pandangan umum mengenai Trait and factor, Yaitu :
                Proses yang bersifat rasional dan logis, tetapi tetap dalam pengertian personalistik.
                Bagian komprehensif untuk menolong induvidu tumbuh, memilih, dan menetapkan tujuan: pribadi, sosial
                Tujuan konseling, dianggap sama dengan tujuan pendidikan ataupun pengajaran
                Kedudukan konseling lebih luas daripada psikoterapi.
                Interview konseling merupakan satu jenis hubungan kemanusiaan (hangat,akrab/bersahabat dan empatik), yang dengannya seseorang dapat belajar mengamati dirinya sebagaimana adanya dan menerima dirinya, kekurangannya, kesalahannya, dan potensi serta kecakapannya yang positif".

Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Ciri-ciri ini dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah (Winkel, 1997:388). Ciri-ciri inilah yang akhirnya disebut sebagai factors. 
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.

Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.

Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
Proses Konseling Trait and Factor .Ada 6 (enam) tahap yang harus dilalui dalam konseling pendekatan trait and factor , yaitu :
1.    Analisis Mengumpulkan data tentang diri siswa, dapat dilakukan dengan wawancara, catatan anekdot, catatan harian, otobiografi dan tes psikologi.
2.    Sintesis Merangkum, menggolongkan, dan menghubungkan data yang dipeoleh sehingga memperoleh gambaran tentang kelemahan dan kelebihan siswa.
3.    Diagnosis Menarik kesimpulan logis atas dasar gambaran pribadi siswa yang diperoleh dari hasil analisis dan sintesis. Dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu :
         Identiffikasi masalah
·         Berdasar pada data yang diperoleh, dapat merumuskan dan menarik kesimpulan permasalahan klien.
         Etiologi (Merumuskan sumber-sumber penyebab masalah internal dan eksternal)
Dilakukan dengan cara mencari hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
         (tahap ke-4 dalam konseling)
4.      Prognosis : Upaya untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada.
5.      Konseling (Treatment)
            Pengembangan alternatif masalah
Proses pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa strategi
            Pengujian alternatif pemecahan masalah
Dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang akan diimplementasikan, sehingga perlu diuji kelebihan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian, serta faktor pendukung dan penghambat.
            Pengambilan keputusan
Keputusan diambil berdasarkan syarat, kegunaaan, dan fleksibilitas yang dipilih klien
6.      Follow Up
            Hal-hal yang perlu direncanakan dari alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
            Tindak lanjut dari alternatif yang telah dilaksanakan di lapangan.

D.    Aplikasi pada BK karier

1.      SECARA UMUM
-            Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia
-            individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.
-            Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, ketidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian.
-            Mengubah sifat-sifat sybjektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan menggunakan metode ilmiah.
Konseling mengandung maksud untuk mengajak klien berpikir mengenai dirinya dan menemukan masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar darimasalah tersebut.
Untuk itu secara umum konseling trait & factor dimaksudkan untuk membantu klien yang mengalami:
a)      Self- clarification
b)      Self-understanding
c)      Self-acceptance
d)     Self-direction
e)      Self-actualization

2.      BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING
Bagi bimbingan dan konseling, dalam hal ini konselor sebaiknya mengarahkan konseling pada pemahaman konseli mengenai dirinya atau self-concept, untuk memudahkan pengintegrasian dengan pekerjaan atau karir tertentu. Pada saat konseling berlangsung, konselor diharapkan mampu menggambarkan pilihan karir yang diharapkan oleh konseli. Pada saat konseli mengungkapkan perasaan mengenai suatu pekerjaan, konselor harus dapat mengungkapkan alasan di balik munculnya perasaan tersebut.

Pilihan karir sifatnya kontemporer yang dapat berubah bila konseli menemukan pengalaman baru mengenai pekerjaan yang dirasakan sesuai dengan bakat, prestasi, minat, nilai, dan kepribadiannya. Oleh karena itu konselin sebaiknya dilakukan berulang-ulang pada waktu yang bervariasi dengan mengulang pengungkapan bakat, kemampuan, prestasi, dan minat konseli sehingga kematangan karir tercapai..
 
Ø  Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor
Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:
3.      Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling
4.      Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan.
5.      Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.
6.      Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Ø  Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:
1.         Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya (cultural values), nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita hidup, terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja (vocational development) serta pilihan program/bidang studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).
2.         diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan mengingat ekonomi keluarga; serta keterbatasan yang konkrit dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.
3.         Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.
4.         Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan datang.
5.         Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi seseorang, karena orang dari berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai sukses di bidang pekerjaan yang sama.

PSIKOM - Materi semester 3 UNNES BK ALL

Diposting oleh Unknown di 21.10 0 komentar

DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNITAS
 

Berasal dari dua kata :
Komunitas: orang-orang yang berada pada suatu wilayah geografis tertentu, dan berkonotasi kelompok, bertetangga, dan memiliki struktur yang luas 
Psikologi: adalah ilmu yang memiliki perhatian pada unsur individual, seperti: kognisi, motivasi, perilaku, perkembangan, dan proses-proses yang saling berhubungan diantara konsep-konsep tersebut
Apakah antara konsep “psikologi” dan “komunitas” merupakan istilah yang saling berlawanan?
 

PERGANTIAN PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI KOMUNITAS
Yang dimaksud PERGANTIAN/SHIFT adalah fokus dari psikologi komunitas bukannya pada individu itu sendiri melainkan hubungan antara individu dengan struktur sosialnya
Dalam buku ini dicontohkan dalam empat pergantian perspektif, yaitu tentang homelessnes (tuna wisma), situasi kehidupan yang digambarkan sebagai system-dependent dan nilai kemandirian (self-reliance) dan bagaimana para profesional dunia memiliki perhatian yang lebih pada gejala individual, dan bukannya hubungan antara kehidupan individu dengan komunitasnya 

 
berikut merupakan link dari , materi psikologi komunitas :

Link Download

selamat menunduh :!!!

KDK - Peta Konsep keterampilan dasar Konseling

Diposting oleh Unknown di 20.58 0 komentar
agar proses konseling dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan dari konseling itu secara maksimal, maka seorang konselor harus menguasai beberapa keterampilan yang menjadi dasar proses konseling itu. ada beberapa macam keterampilan dasar konseling, diantaranya adalah attending, konfrontasi dan bertanya.


download peta konsep - disini

MPP - METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Diposting oleh Unknown di 20.50 0 komentar

metode penelitian kualitatif dapat diunduh melalui link dibawah ini  :

paper : disini


PPT - disini 


selamat mendownload :)

MPP - PTK & PTBK

Diposting oleh Unknown di 20.42 0 komentar




Laporan merupakan istilah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh yang biasanya ada di lingkungan kita adalah "Bertamu 1 x 24 jam Harap Lapor kepada RT/RW setempat".... hehehee.. Contoh lainnya dalam Lingkungan sekolah, Sebagai Pendidik atau Tenaga Kependidikan sering kita membuat Laporan kemajuan siswa. Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, halaman 566 tertulis Laporan berasal dari kata Lapor yang artinya segala sesuatu yang dilaporkan, sedangkan Laporan Penelitian diartikan sebagai Laporan berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala.

Berdasarkan pengertian di atas maka Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Laporan PTK) dapat diartikan sebagai Laporan yang disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap suatu gejala, dalam hal ini perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan kita sebagai pendidik di kelas kita sendiri.

Sistematika Laporan Penelitian Tindakan Kelas secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.     Halaman Judul
2.     Lembar Pengesahan
3.     Abstrak
4.     Daftar Isi
5.     BAB I Pendahulaun yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Analisis Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian. Kadang ditambah dengan Hal-hal yang unik ketika penelitian berlangsung.
6.     BAB II Kajian Pustaka atau Kajian Teoritis
7.     BAB III Pelaksanaan Penelitian yang terdiri dari Subyek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, Karakteristik siswa), Deskripsi per Siklus (Rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian, pengamatan atau pengumpulan data, instrumen penelitian dan refleksi.
8.     BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
9.     BAB V Kesimpulan dan Saran
10.   Daftar Pustaka
11.   Lampiran-lampiran

down RAR disini 

blogging

blogging
 

Konselor Note Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Provided By Free Blogger Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates