Minggu, 15 Desember 2013

Photo Komunitas - The Story Life of Beggar

Diposting oleh Unknown di 20.09



Nama              : Rieny Kharisma Putri
NIM                 : 1301412096
Rombel            : 01
Makul              : Psikologi Komunitas

Judul                     : The Story Life of Beggar
Tempat                 : Patemon , Gunung pati ( Depan Indomart)
Hari /Pukul           : Jum’at , 20-10-2013 / 16.00 WIB

Kemiskinan, Kotor,Dekil, Kumuh, serta kelaparan yang sering mereka temukan.
Itulah yang tampak dari sepasang pengemis , yang terdiri dari seorang Ibu dan seorang Anak.  Yang saya temukan saat saya dengan teman saya sedang berbelanja kebutuhan bulanan didaerah Patemon, Gunung Pati tepatnya di depat Indomart. Mereka Selalu runtin untuk melakukan aktivitas mengamen mereka , walaupun terkadang berbeda-beda tempat. Terkadang merekapun mengamen didaerah yang cukup jauh, seperti di daerah Pahlawan dan lainnya. Saat ditanyai, si anak yang bernama nabila mengaku bersekolah di Taman-kanak-kanan , Nol besar. Namun ia berhenti bersekolah untuk mengikuti ibunya mengemis, dimana menurut mereka lebih baik mengemis dan mendapatkan uangm dari pada bersekolah menghabiskan uang, dan tidak bisa mencukupi biaya makan maupun keperluan sehari-hari. Rutinitas itu, mereka lakukan mulai pukul 06.00 pagi hingga larut malam. Terkadang merekapun tidak segan-segang untuk tidur dimanapun mereka berada, baik di jalan, trotoar, eperan pertokoan dan lainnya.

Pengemis adalah orang-orang yang kerjanya suka minta-minta kepada orang lain guna memenuhi kebutuhannya. Mereka memiliki kehidupan yang sulit. Dimana faktor pendidikan serta ekonomi memiliki peran terhadap mereka, namun bukan saja kedua hal tersebut yang menyebabkan kemiskinan dan kebodohan terjadi, namun juga rasa malas. Mereka sudah terbiasa untuk mengemis dijalanan, sehingga hal itu membiasakan mereka untuk mengemis saja, dibandingkan untuk mencari nafkah dengan cara yang lebih baik. Hal ini sebabkankarena masih ada segelintir masyarakat yang masih "memanjakan" mereka dengan memberikan uang. Hal inilah yang mengakibatkan mereka malas.

Pendapatan seorang pengemis kurang lebih Rp.100.000,- per hari. Dimana nilai tersebut merupakan nilai yang cukup kecil, karena masih banyak pengemis yang lebih banyak pendapatannya sehari.

Pola pikir malas serta kurangnya pendidikan serta ekonomi yang rendahlah yang mengakibatkan banyaknya pengemis di indonesia. Namun banyak faktor khusus yang mengakibatkan mereka mengemis seperti Tidak memiliki keahlian khusus untuk bekerja, Keadaan ekonomi yang semakin sulit, Kebutuhan hidup yang semakin banyak, Sudah tidak mempunyai keluarga yang mendampinginya, Rasa malas untuk bekerja, Benar-benar dijadikan profesi yang tentunya lebih menjanjikan dll

Meskipun menjadi mengemis adalah halal, tidak semua orang boleh menjadi pengemis. Orang yang boleh menjadi pengemis adalah orang yang sangat miskin sehingga ia terpaksa mengemis untuk bertahan hidup. Untuk menarik simpati banyak orang, pengemis mempunyai cara-cara tersendiri. Ada yang membawa atau menggendong anak kecil entah itu anaknya atau bukan bahkan banyak yang menyewa anak-anak untuk meminta belas kasihan orang-orang, ada yang  anggota tubuhnya luka-luka yang sesungguhnya maupun luka-luka yang ternyata hanya buatan semata, ada pula yg anggota tubuhnya cacat, ada juga yg ‘mengancam’ dg menyatakan lebih baik mengemis daripada menjambret, dan masih banyak perilaku-perilaku lainnya. Inilah permasalah sosial yang banyak terjadi di Indonesia.
 





0 komentar:

Posting Komentar

blogging

blogging
 

Konselor Note Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Provided By Free Blogger Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates