Nama : Rieny
Kharisma Putri
NIM :
1301412096
Rombel : 01
Makul :
Psikologi Komunitas
UNNES
Judul
: Community of bum
Tempat
: Pasar kartini ( Kampung
Kali)
Hari
/Pukul : Sabtu, 19 Oktober 2013
/ 17.00 WIB
Kampung
kali merupakan daerah yang cukup ramai pemukiman. Namun saat saya mendatangi
daerah tersebut, bukan saja rumah-rumah warga serta toko-toko yang saya jumpai.
Namun juga saya melihat banyak pemukiman pemulung yang tinggal didaerah
tersebut. Salah satunya adalah keluarga pemulung yang saya jadikan bahan untuk
tugas psikologi komunitas ini. Didaerah ini banyak pemulung ditemukan, dimana
ada yang secara Individu maupun berkelompok. Mereka menempati daerah pinggir
jalan disepanjang aliran kali yang ada di daerah tersebut. Mereka membangun
gubuk-gubuk kecil sebagai tempat beristirahat maupun sebagai tempat tingga
tetap. Yang hanya terdiri dari bahan kayu maupuj kardus-kardus bekas.
Sebelum
saya memulai pencarian, saya beserta teman-teman saya , terlebih dahulu membeli
makanan untuk dapoat dibagikan untuk mereka sebagai bentuk rasa peduli terhadap
sesama. Setelah kami membeli makanan tersebut kami mulai mencari . saat mencari
ada dari mereka yang menolah dijadikan objek , bahkan ada yang sampai
marah-marah, hal ini cukup sulit bagi kami.
Akhirnya kami menemukan beberapa kelompok pemulung yang bisa diajak
untuk berkerja sama meminta kesediaan difoto. Saya menemukan sepasang suami
istri yang tinggal didaerah tersebut yang bekerja sebagai pemulung. Mereka memiliki
rumah yang terbuat dari kayu dan kardus dengan luas kurang lebih 2mx1m. Setelah
adanya tersediaan mereka sebagai ucapan terima kasih kami memberikan makanan
yang telah kami siapkan sebelumnya untuk mereka. Mereka tanpak sangat senang
dan berterima kasih dengan apa yang kami berikan. Setelah itu kamipun
meninggalkan daerah itu.
Pemulung
bekerja mengais sampah. Melalui
proses ini mereka mampu memilah untuk kemudian memilih barang-barang yang
berharga di antara gundukan sampah. Mereka mampu melihat dan membedakan antara
sesuatu yang berharga/bermanfaat dengan yang tidak. Sampah di sekitar
kita, berupa sampah plastik, kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas
koran yang tidak lagi berguna, bekas - bekas besi yang tidak mudah di cerna
oleh udara dan tanah dan aneka sampah lainnya yang mungkin bagi pemulung sangat berguna sekali guna menyambung
hidupnya dan keluarga mereka. Banyak yang berspekulasi bahwa pemulung merupakan
pahlawan lingkungan. Pekerjaan mereka tentunya ikut membersihkan Lingkungan Dari Sekitar Tempat Tinggal Maupun
Tempat Beraktivitas Kita. Memulung
barang-barang bekas adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa mereka lakukan
untuk mendapatkan sesuap nasi, supaya mereka dapat bertahan hidup. Mereka hanya
berpikir untuk makan hari ini, hari esok, dan hari-hari berikutnya.
Pemulung tak layak dikatakan sebagai pekerjaan
atau profesi, tetapi nyatanya di Indonesia, khusunya diperkotaan, banyak
penduduk yang bekerja sebagai pemulung. Namun mereka menjawab lebih baik
memulung dari pada meminta-minta, setidaknya saypun bekerja. Mungkin awalnya
mereka letih yang tak kunjung berhenti menjadi seorang pemulung dan sempat
putus asa susahnya hidup di Jakarta. Tetapi perasaan itu sirna, karena
memikirkan anak-anak mereka yang membutuhkan makan untuk bertahan hidupKita
patut mengambil pelajaran berharga dari pemulung, semangat, kasih sayang, dan
kesabaran yang mereka miliki.



0 komentar:
Posting Komentar