A. Tokoh
teori
Pelopor
yang paling terkenal dari teori ini adalah Edmund Griffith (E.G.) Williamson
yang lahir pada tanggal 14 Agustus 1900 di Rossville, Illionis, dan meninggal
pada tanggal 30 Januari 1979. Teori ini juga menekankan pada pemahaman diri
melalui test psikologis dan menerapkan pemahaman tersebut untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh konseli, terutama yang berkaitan dengan pilihan
program studi atau bidang pekerjaan.
B. Konsep
teori
Konsep Utama
Menurut teori ini
kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang
sering dikenal dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley,
Donald G.Paterson dan E.G.Williamson.
Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling
trait and factor, adalah:
1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan
kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas yang relative
stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat digunakan untuk
mengindentifikasi karakteristik tersebut.
2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku
kerja tertentu.
3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan
minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.
4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi
siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.
5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk
mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri.
TF memiliki tujuan untuk mengajak siswa (konseling) untuk
berfikir mengenai dirinya serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan
agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. TF dimaksudkan agar siswa
mengalami:
• Self-Clarification / Klarifikasi diri
• Self-Understanding / Pemahaman diri
• Self-Acceptance / Penerimaan diri
• Self-Direction / Pengarahan diri
• Sel-Actualization / Aktualisasi diri
• Self-Clarification / Klarifikasi diri
• Self-Understanding / Pemahaman diri
• Self-Acceptance / Penerimaan diri
• Self-Direction / Pengarahan diri
• Sel-Actualization / Aktualisasi diri
Menurut
Williamson dalam Fauzan (2004:79) Konseling Trait And Faktor memandang manusia
sebagai berikut, diantaranya: Manusa dilahirkan dengan membawa potensi
baik dan buruk.
a.
Manusia bersifat bergantung dan hanya berkembang
secara optimal di tengah-tengah masyarakatnya.
b.
Manusia selalu ingin mencapai hidup yang baik (good
life).
c.
Manusia banyak berhadapan dengan banyak
pilihan-pilihan yang diintrodusir oleh berbagai pihak.
d.
Hubungan manusia berkaitan erat dengan konsep alam
semesta.
e.
Manusia merupakan individu yang unik.
f.
Manusia memiliki ciri-ciri yang bersifat umum.
g.
Manusia bukan penerima pasif atas pembawaan dan
lingkungannya.
Pandangan mengenai
manusia yang lainnya munurut Sugiharto (2007) :
Manusia merupakan system sifat atau factor yang saling
berkaitan antara satu denga lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan
tempramen. Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa
diperkuat oleh interaksi sifat dan factor. Telah banyak dilakukan usaha untuk
menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan factor. Manusia
berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya
sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Manusia mempunyai potensi untuk
berbuat baik atau buruk Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat
baik serta menolak kejahatan. Menjadi manusia seutuhnya tergantung pada
hubungan dengan orang lain. Dari berbagai pendapat para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa konseling trait anad factor memandang manusia sebagai makhluk
yang berpotensi untuk berbuat baik dan buruk dan dalam perkembangannya manusia
dipengaruhi oleh sifat bawaan dan juga pengaruh lingkungan. Sehingga manusia membutuhkan
orang lain untuk mengembangkan potensinya secara maksimal terutama dalam
pemilihan karirnya.
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam
berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati
(berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu
dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala
yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian
seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh
tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi
kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan
menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang
mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai
relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan
mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak
konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan
penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
Bercorak rasional, kognitif,
"Directive Counseling" yang dikembangkan oleh
Edmund Griffith
Williamson. Semula konseling vocational, kemudian peduli pada perkembangan
total individu,
•
Dasar falsafahnya Personalisme, Termasuk
pandangan optimis dalam pendidikan, Konseling dipandang sama dengan pendidikan,
tujuan pendidikan juga tujuan konseling.
•
Perhatian utama pada sifat-sifat
(traits) yang unik pada setiap individu.
•
Utamakan metode ilmiah, rasional, klinis
Trait adalah :
(1)
kategorisasi untuk mendiskripsikan
perbedaan individu dalam bertingkah laku
(2)
prinsip pengatur yang dapat disimpulkan
melalui pengamatan perilaku.
(3)
struktur mental sebagai unsur dasar dari
kepribadian.
(4)
kepribadian terdiri atas sistem sifat
atau faktor yang saling bergantung,
C. Karakteristik
Pandangan umum
mengenai Trait and factor, Yaitu
:
•
Proses yang bersifat rasional dan logis,
tetapi tetap dalam pengertian personalistik.
•
Bagian komprehensif untuk menolong
induvidu tumbuh, memilih, dan menetapkan tujuan: pribadi, sosial
•
Tujuan konseling, dianggap sama dengan
tujuan pendidikan ataupun pengajaran
•
Kedudukan konseling lebih luas daripada
psikoterapi.
•
Interview konseling merupakan satu jenis
hubungan kemanusiaan (hangat,akrab/bersahabat dan empatik), yang dengannya
seseorang dapat belajar mengamati dirinya sebagaimana adanya dan menerima
dirinya, kekurangannya, kesalahannya, dan potensi serta kecakapannya yang
positif".
Yang
dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam
berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Ciri-ciri ini dianggap sebagai suatu
dimensi kepribadian yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang
terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah (Winkel, 1997:388). Ciri-ciri
inilah yang akhirnya disebut sebagai factors.
Yang
dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam
berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati
(berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu
dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala
yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
Proses Konseling Trait and Factor .Ada 6 (enam) tahap yang
harus dilalui dalam konseling pendekatan trait and factor , yaitu :
1.
Analisis Mengumpulkan data tentang diri siswa, dapat
dilakukan dengan wawancara, catatan anekdot, catatan harian, otobiografi dan
tes psikologi.
2.
Sintesis Merangkum, menggolongkan, dan menghubungkan
data yang dipeoleh sehingga memperoleh gambaran tentang kelemahan dan kelebihan
siswa.
3.
Diagnosis Menarik kesimpulan logis atas dasar gambaran
pribadi siswa yang diperoleh dari hasil analisis dan sintesis. Dalam tahap ini
terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu :
•
Identiffikasi masalah
·
Berdasar pada data yang diperoleh, dapat
merumuskan dan menarik kesimpulan permasalahan klien.
•
Etiologi (Merumuskan sumber-sumber penyebab masalah
internal dan eksternal)
Dilakukan dengan cara mencari hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dilakukan dengan cara mencari hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
•
(tahap ke-4 dalam konseling)
4.
Prognosis : Upaya untuk memprediksi kemungkinan yang
akan terjadi berdasarkan data yang ada.
5.
Konseling (Treatment)
•
Pengembangan alternatif masalah
Proses pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa strategi
Proses pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa strategi
•
Pengujian alternatif pemecahan masalah
Dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang akan diimplementasikan, sehingga perlu diuji kelebihan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian, serta faktor pendukung dan penghambat.
Dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang akan diimplementasikan, sehingga perlu diuji kelebihan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian, serta faktor pendukung dan penghambat.
•
Pengambilan keputusan
Keputusan diambil berdasarkan syarat, kegunaaan, dan fleksibilitas yang dipilih klien
Keputusan diambil berdasarkan syarat, kegunaaan, dan fleksibilitas yang dipilih klien
6.
Follow Up
•
Hal-hal yang perlu direncanakan dari alternatif
pemecahan masalah yang dipilih.
•
Tindak lanjut dari alternatif yang telah dilaksanakan
di lapangan.
D. Aplikasi
pada BK karier
1.
SECARA UMUM
-
Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan
berbagai aspek kehidupan manusia
-
individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan
mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri
dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.
-
Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan,
ketidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi
kepribadian.
-
Mengubah sifat-sifat sybjektif dan kesalahan dalam
penilaian diri dengan menggunakan metode ilmiah.
Konseling
mengandung maksud untuk mengajak klien berpikir mengenai dirinya dan menemukan
masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar darimasalah
tersebut.
Untuk itu secara
umum konseling trait & factor dimaksudkan untuk membantu klien yang mengalami:
a)
Self- clarification
b)
Self-understanding
c)
Self-acceptance
d)
Self-direction
e)
Self-actualization
2.
BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING
Bagi
bimbingan dan konseling, dalam hal ini konselor sebaiknya mengarahkan konseling
pada pemahaman konseli mengenai dirinya atau self-concept, untuk memudahkan
pengintegrasian dengan pekerjaan atau karir tertentu. Pada saat konseling
berlangsung, konselor diharapkan mampu menggambarkan pilihan karir yang
diharapkan oleh konseli. Pada saat konseli mengungkapkan perasaan mengenai
suatu pekerjaan, konselor harus dapat mengungkapkan alasan di balik munculnya
perasaan tersebut.
Pilihan karir sifatnya kontemporer yang dapat berubah bila konseli menemukan pengalaman baru mengenai pekerjaan yang dirasakan sesuai dengan bakat, prestasi, minat, nilai, dan kepribadiannya. Oleh karena itu konselin sebaiknya dilakukan berulang-ulang pada waktu yang bervariasi dengan mengulang pengungkapan bakat, kemampuan, prestasi, dan minat konseli sehingga kematangan karir tercapai..
Pilihan karir sifatnya kontemporer yang dapat berubah bila konseli menemukan pengalaman baru mengenai pekerjaan yang dirasakan sesuai dengan bakat, prestasi, minat, nilai, dan kepribadiannya. Oleh karena itu konselin sebaiknya dilakukan berulang-ulang pada waktu yang bervariasi dengan mengulang pengungkapan bakat, kemampuan, prestasi, dan minat konseli sehingga kematangan karir tercapai..
Ø Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor
Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:
Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:
3. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada
konseling
4. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada
upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam
pengumpulan data lingkungan.
5. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna
sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya
pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.
6. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan
pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.
Ø Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:
1.
Kurang diindahkan
adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya (cultural
values), nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita hidup, terhadap
perkembangan jabatan anak dan remaja (vocational development) serta pilihan program/bidang
studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).
2.
diperhatikan peran
keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara
mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil
menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan mengingat ekonomi keluarga; serta
keterbatasan yang konkrit dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.
3.
Kurang
diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang ikut
memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.
4.
Kurang disadari bahwa
konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang
pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan datang.
5.
Pola ciri-ciri
kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi
seseorang, karena orang dari berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai
sukses di bidang pekerjaan yang sama.